Halo, Sobat Aeronef! Looking for information about being a steward? Or you are wondering, “Sebenarnya, berapa sih minimal tinggi pramugara itu?” Tenang, kamu nggak sendirian! Pertanyaan ini sering banget muncul di kalangan cowok-cowok yang punya impian terbang keliling dunia sebagai pramugara. Nah, di artikel ini kita akan bahas tuntas tentang tinggi badan pramugara, kenapa tinggi jadi salah satu syarat, sampai tips biar kamu bisa memenuhi kriteria itu (atau tetap percaya diri walau belum sampai tinggi ideal). Yuk, simak sampai habis!
Apa Itu Pramugara?
Sebelum masuk ke topik tinggi badan, yuk kita kenalan dulu sama profesi keren ini.
Pramugara adalah pria yang bertugas melayani penumpang di pesawat terbang, memberikan informasi keselamatan, serta membantu segala kebutuhan selama penerbangan. Sama seperti pramugari, pramugara juga punya peran penting dalam menjaga kenyamanan dan keamanan penumpang.
Tugas mereka nggak cuma senyum dan menyajikan makanan, you know. Mereka juga dilatih untuk menghadapi kondisi darurat, menenangkan penumpang yang panik, bahkan bisa melakukan pertolongan pertama kalau dibutuhkan. So, pekerjaan ini bukan cuma soal penampilan, tapi juga kemampuan, ketenangan, dan empati.

Minimum high flight attendant: Berapa Sih Sebenarnya?
Boundary, sekarang kita masuk ke inti pembahasan. Tall of the body. Banyak banget calon pramugara yang penasaran, “Tinggi gue 165 cm, bisa nggak ya jadi pramugara?” atau “Gue pendek dikit dari temen-temen, apakah masih punya harapan?”
The answer: depending on the airline!
Tapi secara umum, minimal tinggi pramugara adalah sekitar 170 cm.
Berikut ini adalah standar tinggi pramugara dari beberapa maskapai besar:
Airline | Minimum high flight attendant |
---|---|
Garuda Indonesia | 170 cm |
Lion Air | 170 cm |
Water batik | 170 cm |
Citilink | 170 cm |
Air Asia (Indonesia) | 170 cm |
Emirates (internasional) | 170 cm + arm reach 212 cm |
Qatar Airways | 170 cm + arm reach 212 cm |
Singapore Airlines | 168-172 cm |
Notes: Beberapa maskapai luar negeri juga mengukur arm reach (jangkauan tangan saat berdiri di ujung jari), biasanya sekitar 212 cm, barefoot.
Kenapa Harus Ada Minimal Tinggi Pramugara?
Nah, ini pertanyaan menarik. Kenapa tinggi badan begitu penting? Apakah semata-mata soal penampilan?
The answer: nggak cuma soal penampilan. Ada alasan fungsional dan keselamatan yang membuat tinggi badan jadi kriteria penting. Yuk, kita kupas satu per satu:
1. Menjangkau Kompartemen Kabin
Salah satu tugas pramugara adalah membantu penumpang menyimpan dan mengambil barang di kabin atas. Kalau tinggi badan terlalu pendek, hal ini jadi sulit dilakukan tanpa bantuan tangga atau alat lain, yang pastinya nggak praktis saat penerbangan.
2. Menjangkau Peralatan Keselamatan
Di pesawat, ada berbagai alat keselamatan yang tersimpan di tempat tinggi. In an emergency, waktu adalah segalanya. Pramugara perlu cepat menjangkau peralatan tersebut, dan ini hanya bisa dilakukan kalau tinggi badan dan jangkauan tangan mencukupi.
3. Professional appearance
Meski bukan faktor utama, penampilan tetap penting dalam dunia aviasi. Maskapai biasanya menginginkan awak kabin dengan postur tegap dan proporsional untuk menciptakan kesan profesional dan meyakinkan.
4. Seragam dan Standarisasi
Pakaian seragam pramugara dirancang dengan ukuran standar. Kalau tinggi badan terlalu di luar batas, bisa menyulitkan dalam hal seragam dan penyesuaian peralatan kerja lainnya.
Apakah Harus Putus Asa Kalau Tinggi Badan Kurang?
Jangan buru-buru menyerah, Sobat! Kalau tinggi badanmu sedikit di bawah standar, masih ada beberapa hal yang bisa kamu coba:
1. Coba Maskapai Lain
Setiap maskapai punya kebijakan berbeda. Beberapa maskapai regional atau low-cost carrier bisa jadi lebih fleksibel soal tinggi badan. Coba cari tahu dan perhatikan syarat yang mereka cantumkan di setiap lowongan.
2. Fokus ke Arm Reach
Seperti disebutkan sebelumnya, beberapa maskapai tidak menyebut tinggi badan, tapi fokus ke arm reach 212 cm. Kalau kamu punya jangkauan tangan yang panjang meski tinggi badan sedikit kurang, bisa jadi kamu tetap memenuhi syarat!
3. Ikuti Pelatihan & Akademi
Banyak akademi penerbangan seperti Aeronef Academy yang membimbing kamu sesuai syarat industri. Mereka bisa membantu mengukur arm reach, mengembangkan postur tubuh, serta memberi tahu peluang maskapai yang paling cocok buat kamu.
Tips Meningkatkan Postur dan Tinggi Badan
Walau tinggi badan umumnya ditentukan oleh genetik, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan, terutama kalau kamu masih di bawah usia 21 year.
1. Routine exercise
Olahraga seperti basket, berenang, dan stretching (contoh: yoga) dapat membantu memperbaiki postur dan merangsang pertumbuhan. Bahkan setelah masa pertumbuhan lewat, olahraga tetap bisa memperbaiki posisi tulang belakang agar tubuh terlihat lebih tegak dan tinggi.
2. Pola Tidur Teratur
Hormon pertumbuhan bekerja maksimal saat tidur. Jadi pastikan kamu tidur cukup (minimal 7-8 jam per malam) dengan posisi tubuh lurus dan kasur yang nyaman.
3. Makanan Bergizi
Kalsium, protein, dan vitamin D penting untuk pertumbuhan tulang. Konsumsi makanan seperti susu, egg, ikan, dan sayuran hijau untuk mendukung tinggi badan yang ideal.
4. Perbaiki Postur
Banyak orang tampak lebih pendek karena postur tubuh yang membungkuk. Mulai biasakan berdiri dan berjalan tegak. Kamu bisa latihan postur di depan cermin.
Skill Penting Lain yang Dicari Maskapai
Tinggi badan memang salah satu syarat, tapi bukan satu-satunya. Banyak banget skill lain yang bisa bikin kamu dilirik oleh maskapai, like:
- English skills (bahkan bahasa asing lain jadi nilai plus!)
- Public Speaking dan Komunikasi
- Keramahan dan Empati
- Kemampuan Menenangkan Orang
- Kedisiplinan dan Penampilan Bersih
Dengan kata lain, tinggi badan hanyalah gerbang awal. Selebihnya, kamu perlu menunjukkan kepribadian dan kemampuan terbaikmu!
Testimonials and true stories
Banyak juga kok pramugara sukses yang awalnya sempat ragu karena tinggi badan. Berikut beberapa kisah inspiratif:
“Tinggi saya hanya 169 cm, dan sempat minder karena kebanyakan syarat 170 cm. Tapi setelah ikut pelatihan dan mengecek arm reach, ternyata saya bisa lolos. Sekarang saya sudah terbang lebih dari 20 negara!”
— Reza, Pramugara Maskapai Internasional
“Saya dulu berpikir pramugara harus setinggi model. Tapi ternyata maskapai lebih memperhatikan attitude dan kemampuan komunikasi. Tinggi penting, tapi bukan segalanya.”
— Fahmi, Alumni Aeronef Academy
Maskapai yang Paling Fleksibel
Kalau kamu punya tinggi badan di antara 167–170 cm dan ingin mencoba keberuntungan, kamu bisa pertimbangkan beberapa maskapai berikut (berdasarkan pengalaman peserta dan data yang beredar):
- Maskapai Charter / Regional – Beberapa maskapai lokal menerima tinggi badan sedikit di bawah standar asalkan penampilan proporsional.
- Private Jet atau Corporate Flight Attendant – Lebih fleksibel dalam kriteria tinggi badan.
- Ground Staff / Airport Service – Kalau kamu masih ingin bekerja di dunia penerbangan tapi belum memenuhi syarat tinggi, ini bisa jadi alternatif.
Conclusion: Tinggi Badan Penting, Tapi Bukan Segalanya
Nah, Friend Aeronef, sekarang kamu sudah tahu bahwa minimal tinggi pramugara umumnya adalah 170 cm, meskipun beberapa maskapai bisa sedikit lebih fleksibel. Tinggi badan memang penting, tapi bukan satu-satunya faktor penentu. Kepribadian, communication skills, postur, dan profesionalisme juga sangat diperhitungkan.
Kalau kamu punya impian menjadi pramugara, jangan biarkan satu angka menghalangi mimpimu. Banyak jalan menuju awan! Dengan semangat, pelatihan yang tepat, dan niat kuat, kamu tetap bisa mewujudkan impian jadi steward — dengan atau tanpa tinggi ideal.
Ingin Jadi Pramugara? Aeronef Academy Siap Bimbing Kamu!
Of Aeronef Academy, kami memahami bahwa setiap calon pramugara punya potensi unik. Kami bantu kamu dari awal: communication training, public speaking, grooming, hingga simulasi interview. Bahkan kami bantu cek arm reach kamu, dan carikan maskapai yang sesuai dengan profil kamu.

Siap wujudkan mimpi jadi pramugara?
Yuk gabung bersama kami dan mulai langkah pertama menuju langit!